ELIPSIS
Nama
Pengarang : Devania Annesya
Cetakan
Tahun : Cetakan Pertama, September 2014
Penerbit:
POP
Halaman :
221 halaman
Kalea, seorang gadis kelas 12.
Orangtuanya baru saja cerai. Hidupnya menjadi berantakan. Semuanya tidak
seperti biasanya. Seluruh orang yang ia kenal tak ada hentinya membicarakan tentang
ini. Akhirnya Kalea memutuskan untuk pindah dari Jakarta ke Bogor bersama
Ibunya. Ia akan menempuh kehidupan yang baru. Lingkungan baru, orang-orang
baru, teman baru, dan hal-hal yang baru. Dan di sini lah Kalea akan menemukan
suatu hal yang tak akan terlupakan.
Atran,
seorang bocah SMA yang tidak memiliki niat untuk hidup. Yang disebabkan oleh
kekuatan supernaturalnya, serta hilangnya jati dirinya. Ia berbicara dengan
angin dan pohon. Ia selalu tahu kapan hujan akan turun, kapan kematian
mengepakkan sayap. Ia mampu berbicara dengan roh dan semesta. Ia telah
kehilangan niat untuk hidup karena ia merasa bahwa dirinya milik dimensi lain,
bukan milik dunia. Kakeknya hanya bisa tabah memaklumi tingkah laku cucunya
tersebut, dan memperkerjakannya sebagai tukang gali kuburan (satu-satunya
pekerjaan yang Atran nikmat) di Bogor.
Lalu bertemulah mereka. Seorang gadis yang sangat normal dengan bocah
SMA yang memiliki kekuatan supernatural ini. Keperibadian mereka sangat
bertolak belakang. Namun, seiring waktu berjalan, mereka dapat mengenal satu
sama lain, dan mereka sudah bisa beradaptasi. Mereka merasakan bahwa ada yang spesial antara
mereka berdua. Perasaan itu ‘tak terlukiskan, ‘tak terlupakan.
Mereka bilang bahwa waktu akan
berjalan lambat
Ketika kau bersama orang yang kau cintai.
Mereka bilang jantungmu akan
berdenyut dengan harmoni unik
Demi memberi tahu dialah orangnya.
Itu semua benar.
Ia mengalaminya.
Detik ini juga.
Namun
sekarang mereka terpisah. Mereka terluka. Mereka merindukan perasaan itu. Perasaan
yang ‘tak terlupakan. Bagaikan elipsis – jeda yang tak terisi oleh kata-kata.
Ada ikatan
UNSUR INTRINSIK
Tema : Romance, komedi, fiksi realistik.
Amanat : Berani untuk mewudjudkan kata hati, dan menjadi diri
sendiri.
Tokoh Penokohan : Kalea dan Atran
Alur : Alur tidak lurus
Latar & Pelataran : Bogor, Indonesia dan Tampa, Florida.
Pusat Pengisahan : Orang ketiga
Komentar
Buku ini
membuat saya tidak bisa berhenti membaca. Saya tetap membuka halaman, per
halaman, hingga ‘tak terasa! Buku ini sangat membuat saya ketagihan! Saya
sangat senang dengan tokoh penokohan dalam buku ini. Mereka masing-masing
memiliki sifiat yang unik. Saya bisa terbahak-bahak sendiri hingga saudara lelaki
saya melihat aneh ke arah saya! Secara keseluruhan, saya sangat puas dengan
akhir cerita buku ini. Plot nya sangat
menarik. Saya sangat bersyukur bahwa buku ini memiliki akhir yang memuaskan,
happy ending.