Tuesday, March 24, 2015

Resensi Elipsis



ELIPSIS

Nama Pengarang : Devania Annesya
Cetakan Tahun : Cetakan Pertama, September 2014
Penerbit: POP
Halaman : 221 halaman
        

        Kalea, seorang gadis kelas 12. Orangtuanya baru saja cerai. Hidupnya menjadi berantakan. Semuanya tidak seperti biasanya. Seluruh orang yang ia kenal tak ada hentinya membicarakan tentang ini. Akhirnya Kalea memutuskan untuk pindah dari Jakarta ke Bogor bersama Ibunya. Ia akan menempuh kehidupan yang baru. Lingkungan baru, orang-orang baru, teman baru, dan hal-hal yang baru. Dan di sini lah Kalea akan menemukan suatu hal yang tak akan terlupakan.
     
      Atran, seorang bocah SMA yang tidak memiliki niat untuk hidup. Yang disebabkan oleh kekuatan supernaturalnya, serta hilangnya jati dirinya. Ia berbicara dengan angin dan pohon. Ia selalu tahu kapan hujan akan turun, kapan kematian mengepakkan sayap. Ia mampu berbicara dengan roh dan semesta. Ia telah kehilangan niat untuk hidup karena ia merasa bahwa dirinya milik dimensi lain, bukan milik dunia. Kakeknya hanya bisa tabah memaklumi tingkah laku cucunya tersebut, dan memperkerjakannya sebagai tukang gali kuburan (satu-satunya pekerjaan yang Atran nikmat) di Bogor.
    
        Lalu bertemulah mereka.  Seorang gadis yang sangat normal dengan bocah SMA yang memiliki kekuatan supernatural ini. Keperibadian mereka sangat bertolak belakang. Namun, seiring waktu berjalan, mereka dapat mengenal satu sama lain, dan mereka sudah bisa beradaptasi.  Mereka merasakan bahwa ada yang spesial antara mereka berdua. Perasaan itu ‘tak terlukiskan, ‘tak terlupakan.

Mereka bilang bahwa waktu akan berjalan lambat
 Ketika kau bersama orang yang kau cintai.
Mereka bilang jantungmu akan berdenyut dengan harmoni unik
Demi memberi tahu dialah orangnya.
Itu semua benar.
Ia mengalaminya.
Detik ini juga.

Namun sekarang mereka terpisah. Mereka terluka. Mereka merindukan perasaan itu. Perasaan yang ‘tak terlupakan. Bagaikan elipsis – jeda yang tak terisi oleh kata-kata. Ada ikatan


UNSUR INTRINSIK
Tema : Romance, komedi, fiksi realistik.
Amanat : Berani untuk mewudjudkan kata hati, dan menjadi diri sendiri.
Tokoh Penokohan : Kalea dan Atran
Alur : Alur tidak lurus
Latar & Pelataran : Bogor, Indonesia dan Tampa, Florida.
Pusat Pengisahan : Orang ketiga

Komentar
Buku ini membuat saya tidak bisa berhenti membaca. Saya tetap membuka halaman, per halaman, hingga ‘tak terasa! Buku ini sangat membuat saya ketagihan! Saya sangat senang dengan tokoh penokohan dalam buku ini. Mereka masing-masing memiliki sifiat yang unik. Saya bisa terbahak-bahak sendiri hingga saudara lelaki saya melihat aneh ke arah saya! Secara keseluruhan, saya sangat puas dengan akhir cerita buku  ini. Plot nya sangat menarik. Saya sangat bersyukur bahwa buku ini memiliki akhir yang memuaskan, happy ending.